Jakarta - Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) kembali beraksi. Beda dari tugas biasanya, Aspeksindo menggandeng APCM Creative Production, RH Entertainment, Lingkaran Fokus, memperkenalkan keindahan dan pesona Kabupaten Kaimana, Papua Barat melalui film ‘7ujuh Senja’.

Niat mulia Aspeksindo memperkenalkan keindahan Kaimana melibatkan banyak pihak termasuk HIPPI,  dan Kadin Bapepan. “Kami ingin mengeksplorasi dan memperkenalkan keindahan alam serta budaya Kaimana, Papua Barat yang unik. Kami berkolaborasi dengan berbagai organisasi untuk mempromosikan film lokal dan pariwisata Indonesia,” ujar Direktur Eksekutif Aspeksindo, Andi Fajar Asti kepada Maritim.news, Ahad (7/6/2024).

Fajar menuturkan beberapa hal tentang peran vital Aspeksindo dalam penggarapan film ‘7ujuh Senja’. Termasuk koneksi dengan pemerintah dan masyarakat lokal Kaimana.

“Aspeksindo memiliki peran penting dalam penggarapan film ‘7ujuh Senja’. Memberikan dukungan finansial, fasilitas lokasi, konektivitas dengan masyarakat lokal dan pemerintah setempat yang terkait, serta promosi dan publikasi,” ujar dia.

Fajar menjamin, siapa saja yang menonton film itu akan menyadari perlunya apresiasi tentang keragaman budaya di Indonesia. Hal penting lainnya dari film itu ialah menarik minat para wisatawan yang gemar menjajaki keindahan alam.

“Film ini diharapkan meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap keanekaragaman budaya Indonesia, khususnya Papua, sehingga penonton lebih memahami dan menghargai kekayaan budaya Kaimana. Dengan film ini juga dapat mempromosikan Kaimana sebagai destinasi pariwisata baru di Indonesia, menarik minat wisatawan domestik dan internasional dengan menampilkan keindahan alam dan budaya lokal,” papar Fajar.

Fajar menyebut film ‘7ujuh Senja’ akan tayang di semua bioskop se-Indonesia. Namun, film itu akan ditayangkan perdana di Sorong, Papua Barat.

“Bakal tayang di semua bioskop. Awalnya kami berencana mengadakan penayangan perdana yang istimewa di Kaimana, tentu hal demikian sebagai makna simbolis yang mendalam, mengingat Kaimana adalah latar utama cerita film dan sumber inspirasi bagi kisah Sandhya, tokoh utama dalam film. Tapi, berhubung karena di Kaimana belum ada Bioskop, maka gala premiere akan berlangsung di Kota Sorong.” tandas dia.