Aceh - Sekretaris Jenderal Persatuan Tenis Lapangan Seluruh Indonesia (PELTI) Andi Fajar Asti menilai Fasilitas Lapangan Tenis untuk PON Aceh tak layak pakai. Pasalnya, saat Test Event PON XXIV 2024 Wilayah Aceh, Fajar menemukan kondisi lapangan tenis tak memenuhi standar kualitas.
“Sesuai pengamatan, Lapangan Tenis untuk PON Aceh belum layak pakai, permukaannya tidak rata, garis lapangan juga melengkung dan bergelombang,” ujar Fajar, kepada Maritim.news, Jumat (23/8/2024).
Kondisi itu, kata Fajar, membuat bola tenis melenting tak karuan. Karena itu, ia menegaskan lapangan tenis Aceh tak digunakan pada PON mendatang.
“Bola melenting kurang baik dan sering miring ke arah luar karena permukaan lapangan di bagian tengah menggembung, bagian pinggir juga miring. Sangat terlihat jelas jika diamati dari tribun penonton dan meja referee. Demi menjaga kualitas permainan, lapangan ini tidak boleh digunakan,” tegas Fajar.
Padahal, Fajar menyebut anggaran pembangunan fasilitas itu tergolong fantastis. Karena itu, ia mempertanyakan kondisi lapangan dibangun dengan mengenyampingkan kualitas.
“Anggaran yang dihabiskan untuk membangun venue ini tergolong besar, mencapai belasan milyar, ini tidak bisa ditolerir. Kita mau menikmati pertandingan dengan baik dan apik, event sekelas PON masa mau pakai lapangan seperti itu," kata dia.
Selain itu, Fajar juga menyoroti posisi tribun VIP karena tertutupi pagar. Mestinya, kata dia, tribun VIP menjamin kenyamanan penonton.
“Tribun VIP juga harus diatasi, masa VIP tidak pada posisi strategis. Pandangan penonton ke lapangan tenis terhalang oleh pagar besi pembatas. Harusnya lantai VIP berada pada ketinggian melebihi pagar pembatas agar ada pembeda dengan tribun non VIP,” papar dia.
Ia meminta kepada pihak terkait agar mengevaluasi kontraktor yang terlibat. Pasalnya, pelaksanaan PON hanya tinggal menghitung bulan.
“Panitia Besar PON harus mengevaluasi pekerjaan kontraktor agar lebih gesit, waktu sudah sangat mepet, dan jika tidak di tuntaskan pekan ini, maka kita pastikan gelaran cabang olahraga tenis di pindahkan saja ke lokasi yang lebih standar” ujar dia.
"Sangat disayangkan technical delegate (TD) tidak bekerja dengan baik dan tidak pernah melaporkan kinerja. Parahnya lagi, saat test event PON saja TD tidak hadir dan kami dari PP PELTI minta TD di ganti saja karena tidak mewakili PP. PELTI," imbuh Fajar.Diketahui, PON yang merupakan ajang multi-nasional akan berlangsung pada 8-20 September 2024 di Kota Banda Aceh, Aceh Kota Medan dan Sumatera utara. Sementara, sebanyak 46 cabang olahraga akan dipertandingkan, salah satunya adalah tenis lapangan.
Masak ya event sudah mepet begini nyalahin kontraktor
Kemarin kemarin kemana saja bapak Fajar?
Konsultan perencananya apa sudah ditanyai perencanaanya gimana?
Apalagi ini manajemen konstruksinya sekelas Virama Karya loh
Ga mungkin salah ini pelaksanaanya dan pengawasannya
Pasti salah pihak perencanya atau pihak bang Fajar sendiri yang ga becus mengecek pekerjaan orang
Event PON ini event besar bang Fajar, jangan asal kritik orang, ternyata Bang Fajar sendiri tidak mengerti pihak-pihak proyeknya dan stepstep pelaksanaanya.
Gimana Indonesia bisa maju??
Sekelas SEKJEN PELTI kok tidak pintar