maritimdotid@gmail.com
ASPEKSINDO

Pandawa Pattingalloang Sulsel Tolak W Super Club: Makassar Kota Beradab

$rows[judul] Foto: Pandawa Pattingalloang Sulsel unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sulsel (Muhammad Habib Harun/Maritim.news)

Makassar - Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pandawa Pattingalloang Sulawesi Selatan (Sulsel) berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. Pandawa Pattingalloang menolak kehadiran tempat hiburan malam (THM) W Super Club milik pengacara kondang, Hotman Paris karena tak sesuai dengan budaya setempat.

Pantauan di lokasi Jum’at (31/5/2024), sekitar pukul 14.45 Wita, nampak puluhan massa aksi memadati gerbang Kantor Gubernur. Terpampang sejumlah spanduk berisikan tulisan penolakan W Super Club.

Sebagian massa aksi juga memadati badan jalan. Akibatnya kondisi lalu lintas mengalami kemacetan.

“Kami menolak dan mengecam keberadaan W Super Club berada di kota Makassar Mengingat jaraknya begitu dekat dengan Masjid Kubah 99 Asmaul Husna,” kata Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Muhammad Jamail kepada Maritim.news.

Selain itu, Jamail juga keberatan dengan pernyataan Hotman Paris soal ajakan berdansa hingga akhir zaman. Menurutnya, pernyataan itu mencederai nilai-nilai religius dan adab ketimuran di Kota Makassar.

“Mendengarkan ajakan Hotman Paris Hutapea, kepada masyarakat Kota Makassar bersama-sama berdansa hingga akhir zaman. hal ini memancing emosi kami untuk turun. Kami menganggap Makassar ini kota beradab dan religius dan selalu mengedepankan budaya siri’,” tegasnya.




Terpisah, Tim hukum Pandawa Pattingalloang Sulsel, Rahmat dalam pernyataan sikapnya menentang keberadaan W Super Club lantaran dinilai bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Karena itu, ia meminta pihak Pemprov Sulsel agar mencabut izin tempat itu.

“Kami meminta komitmen bukan hanya hitam putih diatas meja Pemerintah Provinsi Sulsel agar segera menutup W Super Club akses itu awal dari kehancuran generasi muda,” bebernya.

Ia lalu berpesan kepada Pemprov agar menjaga kepercayaan masyarakat. “Ketika masyarakat Sulsel ini punya kepercayaan dan hilang kepada saudara maka tunggu kehancuran di kantor gubernur ini,” tandasnya.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)