Makassar - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengecam distributor dan pengecer pupuk yang melakukan praktek monopoli. Pasalnya, hal demikian dinilai merugikan ekonomi dan produksi para petani.
Amran melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sulawesi Selatan pada Senin, (27/5/2024) dan bertemu dengan perwakilan petani dari 24 Kabupaten. Informasi oknum distributor dan pengecer nakal diperoleh Amran usai menanyai petani yang hadir.
Awalnya, Amran mengajak sejumlah Petani agar naik ke panggung untuk melapor jika ada pihak yang melakukan permainan harga pupuk. Alhasil, ditemukan Petani asal Jeneponto yang mengeluhkan harga pupuk di daerahnya yang terbilang mahal.
“Saya pernah mengawal harga pupuk di Provinsi dan pupuk Kaltim persoalan harga itu tidak sesuai dari harga 130 ribu sampai ke 150 ribu di desa-desa,” ucap Petani Asal Jeneponto.
Karenanya, Amran menyampaikan akan berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) di Sulsel untuk melakukan pemeriksaan terhadap para distributor nakal tersebut. “Jangan kalian sakiti petani, Saya minta untuk segera diberikan perhatian dan dilakukan pemeriksaan,” kata Amran.
Keluhan lain juga disampaikan petani Asal Bontocani, Kabupaten Bone bernama Supriadi. Dirinya mengeluh lantaran petani yang tergabung dalam kelompoknya berjumlah 40 orang namun tak mendapatkan bantuan distributor pupuk tahun ini.
“Di kelompok saya tidak ada sama sekali pupuk, padahal ada 40 orang di kelompok tidak dapat bantuan pupuk tahun ini,” papar Supriadi.
Untuk diketahui, Amran juga menyalurkan bantuan untuk petani dan korban bencana banjir beberapa waktu lalu. “Kurang lebih Rp410 miliar kita berikan bantuan, untuk pertanian dan bantuan bencana alam di Sulsel,” tandasnya.
Tulis Komentar