Makassar - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Zudan Arif Fakrulloh, menegaskan bakal fokus pada program digitalisasi dokumen, termasuk pemberlakuan paraf dan tanda tangan digital. Tak hanya di level provinsi, ia juga mengajak pemerintah kabupaten untuk menerapkan kebijakan serupa.
Hal itu disampaikan Zudan saat memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di lingkup Pemprov Sulsel. “Saya mengajak, mari bergerak lebih cepat untuk digitalisasi tata kelola pemerintahan di provinsi dan 24 kabupaten/kota di Sulsel dalam rangka percepatan pelayanan,” kata Zudan, Senin (20/5/2024).
Zudan menganggap hal demikian dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi administrasi pemerintahan. Kedepan, dia bertekad untuk tidak lagi memperlakukan tanda tangan dan cap basah.
“Mulai hari ini saya tolong dibantu untuk tidak lagi menggunakan tanda tangan basah dan cap. Gunakan tanda tangan elektronik, digital signature untuk semua naskah saya. Dengan demikian, kita bisa bekerja cepat, tidak lagi terbatas pada jarak, waktu,” jelasnya.
Dia menyebut penerapan metode tersebut sebagai solusi agar pelayanan bisa diakses lebih cepat. Zudan sendiri mengungkapkan penerapan tersebut berlaku tepat saat ia menyampaikan pesan itu.
“Kuncinya adalah pelayanan yang lebih cepat jadi ini yang akan kami implementasikan di awal mulai hari ini,” imbuhnya
Hal lain, Zudan juga mengajak masyarakat Sulsel untuk mendukung ekonomi biru dan hijau yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Sulsel. Dia menekankan pentingnya pelestarian lingkungan di Sulsel.
"Kedua, dalam rangka menyongsong ekonomi biru di Sulsel yang akan kita gerakkan 2025. Ekonomi biru atau disebut dalam RKPD-RPJMD, ekonomi hijau dan biru, itu syaratnya adalah lingkungan yang lestari. Maka di Hari Kebangkitan Nasional, hari kebangkitan kedua menuju Indonesia Emas, mari kita lestarikan bumi Sulsel," ungkapnya.
Selanjutnya, dalam sambutannya ia turut mendorong agar 2,9 juta kepala keluarga yang ada di Sulsel untuk melakukan gerakan menanam satu pohon. Menurutnya, hal ini merupakan langkah sederhana namun berdampak signifikan.
“Langkahnya sederhana. Data kependudukan menunjukkan bahwa di Sulsel ini, terdapat 2,9 juta kepala keluarga. Kalau kita menanam, 1 kepala keluarga, 1 pohon saja. Maka akan bertambah 2,9 juta pohon baru yang kita tanam. Ini akan mendukung upaya pelestarian bumi Sulsel,” tandasnya.
Tulis Komentar