maritimdotid@gmail.com
ASPEKSINDO

Soal Isu PT Huadi Nickel-Alloy didominasi Pekerja Luar, Ilham: Dulu Banyak Calo, Sekarang Sistemnya Ketat

$rows[judul] Foto: Warga Baruga ramai-ramai dukung IAKan meski sering jadi korban berita tak valid. (Istimewa)

Bantaeng - Calon Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut dua, Ilham Azikin, menepis isu soal dominasi pekerja dari luar daerah di PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia. Ia menjelaskan bahwa sejak 2018 hingga 2022, proses perekrutan di perusahaan itu sering terhambat karena ulah para calo tenaga kerja.

“Kami dapat kabar, waktu itu banyak calo tenaga kerja. Kasihan orang di Baruga, mau masuk kerja dimintai uang sama calo. Makanya, saya sebagai kepala daerah waktu itu melakukan koordinasi untuk membuat kebijakan," ucap Ilham, Jumat (15/10/2024).

Sejak kebijakan itu diterapkan, perekrutan tenaga kerja dilakukan melalui seleksi Calon Tenaga Kerja (CTK) yang lebih luas. Sistem online digunakan untuk mendeteksi NIK calon pelamar kerja.

“Kami membuat kebijakan, untuk mengusulkan ke Huadi mengatur sistem seleksi dengan mendeteksi NIK calon tenaga kerja. Jadi kalau ada orang luar yang baru pindah ke Bantaeng, pasti langsung terdeteksi,” ungkap dia.

Menurut Ilham, sistem yang diterapkan oleh PT Huadi telah memberikan perlindungan bagi tenaga kerja lokal. Dia menambahkan, pemerintah telah menetapkan kuota 50 persen tenaga kerja berasal dari desa terdampak, 25 persen dari kecamatan terdampak, dan 25 persen sisanya dari seluruh Kabupaten Bantaeng.

“Sekarang, silahkan cek di perusahaan atau di Dinas Tenaga kerja, berapa orang lokal yang menjadi tenaga kerja di perusahaan?. Sebagian besar adalah warga lokal Bantaeng. Sudah tidak ada lagi orang yang berani jadi calo,” beber dia.

Ia juga menegaskan jika pemerintah tidak memiliki kewenangan mencampuri urusan internal perusahaan di Kawasan Industri Bantaeng (Kiba). Menurutnya, pemerintah hanya dapat membuat kebijakan yang memprioritaskan warga lokal sebagai tenaga kerja.

“Saya tidak bisa janjikan ki masuk ke perusahaan, karena bukan saya yang punya perusahaan. Tidak mungkin saya mau cawe-cawe menentukan urusan dapur perusahaan. Masa ada bupati yang ikut campur menentukan kelulusan tenaga kerja di perusahaan? terlalu rendah itu bupati kalau dia jadi penentu kelulusan tenaga kerja,” imbuh dia.

Dia menegaskan tidak akan mengeluarkan rekomendasi atau nota kelulusan untuk individu yang ingin bekerja di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kiba. Menurutnya, setiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing yang berdasarkan pada kriteria spesifik yang diperlukan untuk tenaga kerja.

“Karena kita tahu dimana batasan kewenangan pemerintah. Tidak boleh kita rusak harkat dan martabat pemerintah hanya untuk kepentingan meloloskan tim sukses bekerja di perusahaan. Itu mi pentingnya kalau calon bupati bisa paham tentang pemerintahan,” terang Ilham.

Ilham juga menambahkan bahwa bekerja di perusahaan tersebut seharusnya hanya dipandang sebagai pilihan sementara. Dia mengungkapkan, warga desa yang terkena dampak seharusnya mampu mengambil langkah lebih proaktif dan tidak sekadar menjadi karyawan di perusahaan tersebut.

“Jauh lebih baik kalau kita semua berwirausaha. Jauh lebih baik kalau kita mempekerjakan orang dibanding hanya menjadi pekerja,” kata Ilham.

Dengan demikian, Ilham menyatakan, kehadirannya bersama Kanita M Kahfi sebagai pasangan calon bupati Bantaeng 2024 bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dia berharap banyak sarjana muda akan muncul dari daerah yang terpengaruh, sehingga mampu mandiri dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

“Tidak mesti hanya bergantung pada perusahaan saja,” tandas dia.

Warga Respons Pernyataan Ilham

Salah satu warga Desa Baruga, Kecamatan Pa'jukukang, Hasriani, menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Dia mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak oleh berita tidak valid yang berpotensi merusak integritas kampanye salah satu kandidat bupati.

“Kami sudah capek mendengarkan hoax yang beredar. Jangan ki mudah percaya informasi hoax yang beredar dih,” ucap Hasriani.

Hasriani menegaskan bahwa situasi di Bantaeng tetap stabil dan aman selama lima tahun masa kepemimpinan Ilham sebagai Bupati. Dia juga berspekulasi jika isu negatif terkait pasangan yang dijagokannya hanyalah hoaks yang berpotensi menimbulkan ketegangan di masyarakat.

“Asal kita tahu semua, Bantaeng di masa kepemimpinan pak Ilham Azikin itu baik-baik saja. Kita orang baik dan setia jangan mau diadu domba dih,” ungkap dia. (Rls).

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)