maritimdotid@gmail.com
ASPEKSINDO

Keunggulan Dua Amran dan Koalisi Gemuk Bukan Penentu

$rows[judul] Foto: Kandidat Pilkada Wajo, Dua Amran. (Istimewa)

Penulis: Akbar

Wajo - Banyaknya partai pendukung bukan penentu keterpilihan kepala daerah. Data Indonesia Family Life Survey menyebut 90% responden memilih kepala daerah karena faktor kualitas program dan pengalaman kandidat.

Temuan ini menunjukkan, masyarakat masih dipengaruhi pertimbangan rasional dalam memilih.


Berkaca Pilkada Wajo 2024, saat ini potensi head to head melibatkan Dua Amran melawan Andi Rosman-Baso. Secara kuantitas, koalisi Andi Rosman lebih gemuk ketimbang. Mereka diusung Golkar, PKB, Nasdem, Demokrat, Gerindra, PPP dan Gelora. Sementara koalisi Dua Amran hanya PAN-PKS.

Kendati begitu, gemuknya partai pendukung bukan penentu kemenangan Pilkada. Jika Dua Amran berhasil menguasai basis pemilih, maka pasangan Pammase berpeluang besar memenangi Pilkada Wajo. Terlebih jika faktor keterpilihan adalah karena pemilih melihat pengalaman kandidat, maka Amran dianggap jauh lebih berpengalaman dibanding Andi Rosman-Baso.

Kenyataan ini menjadi catatan khusus Andi Rosman-Baso bahwa jumlah parpol sama sekali bukan faktor penentu kemenangan jika tak menguasai basis pemilih.

*Dua Amran Terbilang Masih Kuat

Kepopuleran Dua Amran terbilang masih kuat dibanding Andi Rosman-Baso. Hal ini dikarenakan Dua Amran memiliki modal sosial yang lebih besar karena telah menjabat sebelumnya. Berbeda dengan pasangan Andi Rosman-Baso yang memulai semuanya dari nol.

Modal sosial yang dimiliki pasangan Dua Amran telah dibangunnya sejak Pilkada 2018. Tak salah jika koalisi PKS-PAN begitu yakin dapat memenangkan Pilkada 2024 karena bekal kemenangan telah dipersiapkan sejak 5 tahun lalu. Kondisi Dua Amran semakin diuntungkan jika program-program yang dikerjakan selama menjabat Bupati terbilang memuaskan masyarakat Wajo.

Tak hanya itu, Dua Amran juga diuntungkan sebab mampu merawat mesin politiknya yang terbentuk di setiap kecamatan. Kerja-kerja tim politik tersebut telah membuktikan bahwa mereka mampu memenangkan Dua Amran di Pilkada 2018.

Saat Dua Amran melawan Baso-Anwar, Amran meraih 130.035 suara atau 57,95%, sedangkan Baso hanya 94.340 suara (42,05). Baso cuma unggul di Kecamatan Gilireng, sementara Amran unggul di 13 kecamatan lainnya.

Catatan-catatan ini mestinya membuat pasangan Andi Rosman dan koalisi tidak jumawa dan tidak menganggap remeh Dua Amran. Dengan koalisi PKS-PAN bukan tidak mungkin Dua Amran dapat kembali memenangkan Pilkada.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)