maritimdotid@gmail.com
ASPEKSINDO

Kanita Soal Program Kuliah Gratis IAKan: Agar Generasi Tak Hanya Jadi Buruh

$rows[judul] Foto: IAKan menghadiri deklarasi Komunitas 79 di Desa Nipa-nipa, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng. (Istimewa)

Bantaeng - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bantaeng, Ilham Azikin dan Nurkanita Maruddani Kahfi (IAKan), mengklaim program kuliah gratis membuka peluang anak muda Bantaeng mandiri secara ekonomi. Kanita menyampaikan itu saat menghadiri deklarasi Komunitas 79 di Desa Nipa-nipa, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (22/9/2024). 

"Supaya adik-adik kita tidak hanya jadi buruh di pabrik-pabrik saja. Setelah kuliah, pasti sudah bisa kerja di kantoran. Pasti sudah bisa jadi pemimpin," ujar dia.

Seperti diketahui, kuliah gratis adalah salah satu program unggulan IAKan jika terpilih memimpin di Bantaeng. Kanita berjanji akan memperjuangkan visi itu hingga terealisasi.

"Tenang pak Ilham. Kanita tidak akan tinggal diam. Kanita juga akan ikut menjadi garda terdepan untuk mewujudkan mimpi anak-anak muda di Bantaeng ini," kata Kanita.

Menurut Kanita, Program kuliah gratis di Bantaeng diyakini menjadi solusi bagi pemuda yang kesulitan mengakses pendidikan tinggi. Ia dan Ilham menginisiasi program itu lantaran menerima aspirasi masyarakat soal biaya kuliah mahal.

Selain itu, IAKan juga menjanjikan program bantuan modal usaha di Bantaeng akan direformasi dari berbasis dusun menjadi berbasis RT untuk meningkatkan akses lebih banyak bagi pengusaha. Prioritas utama akan diberikan kepada perempuan yang dianggap mampu menggerakkan usaha kecil di wilayah tersebut.

"Nanti kita akan prioritaskan ibu-ibu. Karena ibu-ibu inilah yang mampu menggerakkan usaha-usaha kecil kita di Bantaeng," imbuh dia.

Sementara itu, Bupati petahana, Ilham mengajak Relawan 79 untuk berkomitmen menebarkan kebaikan demi kesejahteraan masyarakat. Ia menekankan pentingnya fokus pada peningkatan kesehatan dan pendidikan sebagai kebutuhan dasar warga.

"Pemerintah harus hadir memberikan kebutuhan dasar masyarakat. Kesehatan dan pendidikan. Itu paling utama," ucap Ilham.

Dirinya mengakui, selama lima tahun terakhir, pemerintah tidak membangun rumah sakit mewah, melainkan fokus pada pemerataan pelayanan kesehatan hingga ke pelosok desa. Kebijakan itu kata Ilham, bertujuan untuk memastikan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.

"Makanya kita memperbaiki puskesmas. Semuanya kita fasilitasi hingga bisa rawat inap dan tenaga dokter masing-masing. Jadi pelayanan kesehatan masyarakat sudah sangat dekat," ungkap dia.

"Saya juga tidak butuh pujian. saya hanya butuh senyum masyarakat yang tidak terbebani kebutuhan dasarnya," tambah dia. (Rls).

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)