maritimdotid@gmail.com
ASPEKSINDO

Curhatan Juru Parkir di Makassar Usai Disorot NetizenSebut keberadaannya berguna

$rows[judul] Foto: Jukir di Alfamidi Tidung, Tamalate, Makassar. (Muhammad Habib Harun/Maritim.news)

Makassar - Juru parkir (jukir) di Kota Makassar curhat setelah disorot netizen di jagat maya. Curhatan itu lantaran banyak yang menilai profesi jukir merugikan masyarakat.

Adi sebagai jukir di kawasan Indomaret Jalan Sultan Alauddin, Tamalate, mengatakan profesinya tersebut terlihat mudah namun tidak sesederhana yang dibayangkan. Menurutnya menjadi jukir mencegah aksi kejahatan terjadi.

“Banyak yang anggap pekerjaan seperti ini lebih banyak menganggu daripada membantu, padahal sudah dirapikan kendaraannya, dijagakan barang-barangnya. Pasti kalau hilang pasti kita disini yang disalahkan, jadi itu mau dicegah,” kata Adi kepada Maritim.news, pada Ahad (19/5/2024).

Adi mengaku telah banyak kejadian yang tidak diharapkan seperti kehilangan barang bawaan pengunjung dikarenakan tak ada jukir. Adi juga menyebut lahan ditempati nya bekerja memiliki bos tetapi ia enggan menyebut lebih jelasnya.

“Sudah ada beberapa kejadian disini kehilangan barangnya seperti helm tapi kita tetap tanggung jawab, kadang bos yang ganti ki disitu juga mi fungsita tukang parkir,” tandasnya.

Terpisah, jukir di Alfamidi area Tidung bernama Andika mengungkapkan bahwa ia sudah lama menekuni pekerjaannya sebagai jukir. Ia juga mengaku pekerjaan yang dilakukan tiap harinya itu adalah profesi tetapnya.

“Pekerjaan tetap mi ini, tiga tahun lebih disini tidak pernah ji ada protes karena biar berapa-berapa dikasih imbalan tetap ku ambil,” imbuhnya.

Andika mengaku setiap harinya bisa mendapatkan upah sekitar Rp 150 ribu. Jumlah tersebut tak menentu lantaran ia harus membagi shift dengan satu rekan lainnya.

“Pendapatan kadang 150 ribu atau 140 ribu kadang tidak menentu karena ganti-gantian. Disini saya masuk siang sampai malam,”ujarnya.

Sementara Raja selaku jukir di Alfamidi Jalan Letjen Hertasning, mengaku sempat diberi himbauan dari pihak Alfamidi bahwa bakal menghadirkan kepala jukir. Sehingga, berlaku setoran kedua bela pihak antara jukir dan pihak Alfamidi.

“Pernah dia bilang (Alfamidi) kepada saya mau bikin kepala parkir, jadi kepala parkir yang tangani nanti. Kalau ada kepala parkir dia setoran ke Alfamidi,” paparnya.

Selanjutnya, dirinya sendiri mengklaim jika hasil yang didapatkan tiap harinya kadang dibagi hasil dengan rekan kerjanya. Dikarenakan bukan ia yang pertama memegang lahan area tersebut.

“Pendapatan disini bagi hasil karena bukan saya yang pertama pegang parkiran, kadang kalau sampai sore dapat 100 ribu bagi dua hasil dengan teman 50 ribu,” tandasnya.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)