maritimdotid@gmail.com
ASPEKSINDO

Soal Halte Kumuh, IMM Makassar: Pemerintah Tak Serius Menata Kota

$rows[judul] Foto: Kondisi halte yang berada di tepi Jalan AP Pettarani, tepatnya di depan Taman Pakui Sayang. (M. Dirga Rizkiansyah/Maritim.news)

Makassar - IMM Kota Makassar angkat bicara soal halte-halte di Kota Makassar yang tak terurus. Pemerintah dituding sebagai biang yang tak serius menata kota.

"Halte di kota makassar menggambarkan bahwa pemerintah tidak serius untuk menata kota. Padahal, Makassar ini dikenal sebagai salah satu kota besar yang menunjang banyak hal di wilayah Indonesia Timur," kata Ketua Bidang Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik PC IMM Kota Makassar, Nasruddin kepada Maritim.news, Ahad (7/4/2024).

Ia sendiri sangat menyayangkan pihak terkait atas luputnya perawatan terhadap kebanyakan halte itu. Menurutnya, halte kumuh adalah salah satu penanda bahwa pihak pemerintah tak pernah serius memberikan fasilitas transportasi massal untuk masayarakat.

"Kami sangat menyayangkan, soal halte- halte yang ada di Kota Makassar ini, karena memang tidak ada perhatian atau perawatan yang dilakukan pemerintah, seakan-akan pemerintah itu memang tidak serius dalam menunjang transportasi massal yang ada di kota makassar untuk mempermudah alat transportasi," paparnya.

Nasruddin sendiri mengaku pernah singgah di beberapa halte. Hanya saja, ia merasa tak nyaman lantaran kondisi halte dianggap tak layak sebagai tempat menunggu. 

"Fenomena yang pernah saya dapatkan yaitu selain kumuh, beberapa halte juga mengalami kerusakan parah dari kaca-kaca pecah, hingga lantai yang berlubang-lubang yang memang sangat tidak layak untuk digunakan," katanya.

Padahal, kata dia, Pemerintah punya visi untuk menjadikan Makassar sebagai salah satu kota metropolitan. Disisi lain, visi itu dianggap Nasruddin sebagai angan-angan yang tak akan mewujud hingga beberapa tahun kedepan.

"Ketika pemerintah ingin mencapi Makassar Kota Dunia, tentu penataan kota harus memberikan perhatian khusus kepada fasilitas umum karena yang akan menggunakan yah masyarakat umum," ucapnya.

"Mimpi Makassar Kota Dunia ini juga seperti angan-angan saja, sulit," imbuh Nasruddin.

Karena itu, ia berharap ada perhatian khusus dari pemerintah untuk melakukan pembenahan total. Dia juga meminta kepada rekan aktivis agar getol mengoreksi pemerintah jika tak becus dalam menjalankan tanggung jawab.

"Saya harap semua pihak bahu-membahu memberikan atensi kepada hal-hal seperti ini. Kawan aktivis juga harus rajin mengkritisi pemerintah, agar mereka sadar dengan tanggung jawab yang sedang mereka emban," tandasnya.

Sebelumnya, salah satu warga Kota Makassar mengeluhkan kondisi halte yang nampak semrawut dan tak terawat. Selain kumuh, beberapa halte di titik-titik tertentu kini dijadikan sebagai tempat istirahat pemulung.

"Bagaimana kita sebagai masyarakat bisa nyaman menggunakan kalau misalnya kondisinya (halte) seperti ini. Bahkan tempatnya sudah tidak ada lantainya, sudah lubang-lubang," kata Ahmad Rifai saat ditemui di halte depan Taman Pakkui Sayang, Jalan AP Pettarani, Sabtu (6/4).

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)