maritimdotid@gmail.com
ASPEKSINDO

Pemkab Kutim Resmikan Agrowisata Kaubun, Kini Bisa Diakses Wisatawan Lokal-Nasional

$rows[judul] Foto: Foto: Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman pada peresmian Agrowisata Bhuanasari (Istimewa).

Maritim.news, Kaubun - Membanggakan, Kecamatan Kaubun kini berhasil mengembangkan lahan pertanian menjadi agrowisata. Pengembangan lahan pertanian berupa persawahan yang telah dikelola secara estetik. Artinya, areal persawahan petani kaubun tak hanya fokus pada produksi padi, namun juga mendatangkan wisatawan.

Lokasinya berada di Jalan Danau Batur, Desa Bumi Rapak, Kecamatan Kaubun. Agrowisata itu baru saja diresmikan Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman, pada Kamis, 1 Februari 2024.

Diketahui, agrowisata ini dibangun dengan dukungan anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Ganda Alam Makmur (GAM). Proyek itu dijalankan melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat bidang pendapatan riil dan pekerjaan.

Agrowisata ini dikelola oleh Kelompok Tani (Poktan) Bhuana Sari. Sementara luas tanahnya mencapai 32 hektare.

Ardiansyah sendiri menyampaikan rasa syukurnya saat melakukan peresmian. Menurutnya, apa yang dilakukan PT GAM merupakan langkah konkrit dalam pengembangan destinasi di Kutim.

“Saya ucapkan terima kasih kepada manajemen PT GAM yang sudah mendukung fasilitas agrowisata ini dengan membangun jalan, irigasi hingga gazebo lewat CSR-nya," katanya.

Meski telah diresmikan, Ardiansyah tak menampik masih adanya beberapa fasilitas yang perlu dilengkapi. Tujuannya, kata dia, agar agrowisata Bhuana Sari memiliki daya tarik bagi wisatawan lokal maupun nasional.

"Saya minta terus dilengkapi fasilitasnya, silakan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim bersama Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kaubun dan PT GAM berkoordinasi terkait perencanaannya. Ke depan, saya ingin ada disediakan sepeda untuk para pengunjung nanti bisa disewa agar menggeliatkan ekonomi kerakyatan. Kemudian parit irigasi lebih menarik jika ada ikannya dan juga dibangun kolam pemancingan ikan. Serta di sekitar sawah ditanami bunga agar indah dinikmati," harapnya.

Selain itu, ia mengharapkan adanya integrasi antara agrowisata dan pengembangan UMKM Kutim. Termasuk, kata dia, menyediakan fasilitas berupa gazebo tempat beristirahat.

"Ini nantinya pasti Agrowisata Sawah Bhuanasari Kaubun bisa memberikan multiplier effect. Saya harap nanti ada juga warung-warung UMKM yang dibangun. Jadi wisatawan dapat membeli makanan dan minuman ketika menikmati area agrowisata sawah," tambahnya.

Dalam beberapa waktu mendatang, Agrowisata serupa juga akan dikembangkan di areal persawahan Kecamatan Teluk Pandan. Langkah itu akan ditempuh Pemkab Kutim sebagai upaya pengembangan agrowisata di setiap kecamatan.

Ardiansyah membeberkan, Agrowisata yang akan dibangun di Teluk Pandan nantinya akan bekerja sama dengan PT PAMA dan PT Indominco Mandiri (IMM) lewat CSR keduanya.

Terkait ide pengelolaan Agrowisata Sawah Bhuanasari, BPP Kaubun Yuliandi menyebutnya sebagai kolaborasi ide bersama DTPHP Kutim dan PT GAM. Konsepnya lalu dirumuskan bersama sejak 2023 lalu. Wujudnya barulah bisa terlihat pada Februari 2024.

"Jadi tujuan agrowisata ini adalah memaksimalkan pemberdayaan. Bagaimana padi sawah yang dikelola poktan mempunyai sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang dikelola lebih dari sekadar menanam padi," bebernya.

Rencana ke depan, BPP juga akan menggerakkan sektor UMKM bisa berjualan di lokasi agrowisata. Konsep dan tempatnya akan segera disiapkan. Termasuk membangun halaman parkir yang representatif untuk pengunjung. 

“Kemudian hal lainnya, kita juga akan bekerja sama dengan Bumdes setempat sebagai penyerta modal, (membicarakan) apa-apa saja yang bisa diinvestasikan di agrowisata ini dengan mendatangkan pelaku usaha," tuturnya.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)