Makassar - Tetangga Ratih Puspa Rini berinisial NA (27) menyebut orang tua terduga pelaku pelecehan seksual, sempat mendatangi rumah korban meminta maaf. NA menuturkan, orang tua terduga pelaku menyebut anaknya khilaf merekam korban mandi.

"Pengakuannya (orang tuanya) sempat bilang khilaf, mungkin anak-anak saya khilaf, dan minta maaf kalau memang anak-anak saya," ujar NA kepada maritimnews saat ditemui, Kamis (11/4/2024).

Datangnya orang tua terduga pelaku meminta maaf ke rumah korban, menambah keyakinan NA, bahwa pelaku perekaman itu, memang dilakukan salah satu anak laki-lakinya. NA menyebut orang tua terduga pelaku, takut jika anaknya dilaporkan ke polisi.

"Mungkin takut dijebloskan langsung ke penjara kalau Ratih langsung melapor. Mungkin dia sudah tau bilang (salah satu) anaknya yang ini (merekam), kan tiga anaknya," tambah NA.

Terpisah, Ratih selaku korban pelecehan seksual telah mendatangi terlebih dahulu rumah terduga pelaku untuk mengklarifikasi. Namun pihak keluarga terduga pelaku membantah hal tersebut.

"Subuh-subuh ka datang ke rumahnya untuk klarifikasi, tapi keluarga pelaku mengelak, tidak mengakui, dia sodorkan 2 hp, padahal tiga anak mudanya, jadi dimana 1 hp," ungkap Ratih saat dihubungi, Sabtu (13/4/2024).

Ratih pun menduga satu hp yang tidak diperlihatkan saat itu merupakan hp yang dipakai merekamnya mandi. Selain itu, Ratih mengaku hingga saat ini sangat trauma ke kamar mandi.

"Takut ka mandi kalau tidak ada ibu temani," ujar Ratih.