maritimdotid@gmail.com
ASPEKSINDO

Ketua Pemuda Muhammadiyah Bantaeng: Langkah Prabowo Tunjuk Dzulfikar Ahmad Tawalla Gabung Kabinet Sudah Tepat

$rows[judul] Foto: Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah masuk bursa calon wakil menteri di kabinet Prabowo. (Istimewa)

Bantaeng - Ketua Pimpinan Daerah (PD) Pemuda Muhammadiyah Bantaeng, Suardi menilai langkah Presiden terpilih, Prabowo Subianto menunjuk Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla sebagai calon wakil menteri sudah tepat. Sebab, kata dia, tak hanya usianya yang muda, Sosok Dzulfikar juga memiliki kualifikasi mumpuni yang membuatnya layak menjadi bagian dari kabinet Prabowo.

Setelah menyaksikan di berbagai tayangan, kedatangan Dzulfikar ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV membuatnya terharu sekaligus bangga. Pasalnya, Dzulfikar adalah satu-satunya kader Persyarikatan asal Sulsel yang masuk bursa kabinet Prabowo.

“Suatu kebanggaan kader Muhammadiyah Sulsel menjadi bagian dari kabinet Prabowo-Gibran, meskipun belum diumumkan secara resmi, kami mendoakan kader terbaik kita, semoga bisa mengabdi dengan baik sesuai dengan bidang yang diamanahkan,” ujar Suardi, Rabu, 16 Oktober 2024.

“Kita percayakan kepada bapak Prabowo, siapapun pilihannya di kabinet itu merepresentasikan kader terbaik yang mewakili Muhammadiyah dan masyarakat Indonesia,” imbuh dia.

Ia berharap, amanah yang diberikan Prabowo kepada Dzulfikar bisa diemban dengan baik. Menurut dia, jabatan yang akan dijalankan nantinya mesti memberikan manfaat tanpa memandang kelompok atau golongan tertentu.

“Semoga integritas Ketua Umum kita senantiasa terjaga, karena amanah ini untuk rakyat, bukan untuk person atau golongan. Maka ki jagaki kepercayaannya bapak Prabowo,” tandas dia.

Selain itu, Suardi juga menyoroti kehadiran banyak kalangan muda di kabinet Prabowo. Ia yakin, cita-cita Indonesia Emas 2045 bakal terwujud jika golongan muda yang mendapat mandat bekerja maksimal.

“Indonesia Emas 2045 bisa terwujud jika pemimpin yang terpilih memperhatikan generasi muda saat ini. Apalagi, riwayat polarisasi yang terjadi pada pemilu-pemilu sebelumnya sudah tidak lagi menguat,” ujar dia.

Ia lalu memaparkan jumlah pemilih pada Pilpres Februari lalu berada pada posisi dominan. “Pemilih muda memiliki suara mayoritas sebesar 54 persen. Bangsa kita mau dibawa kemana dan oleh siapa, itu ada di tangan kita semua, ada di tangan Gen Z. Kurang lebih ada 54 persen dari 100 persen pemilih itu adalah pemilih muda, kemudian ada 40 persen dari pemilih muda itu adalah Gen Z,” papar Suardi.

“Jadi sesama anak muda, harus mendukung yang berjiwa muda. Insyaallah kita akan menyaksikan Indonesia melangkah maju,” tutup dia.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)