maritimdotid@gmail.com
ASPEKSINDO

HMI FKM UMI Desak Pemprov Sulsel Copot Manajemen RS Tadjuddin Buntut Jenazah Bayi Tak Difasilitasi Ambulans

$rows[judul] Foto: Bendera HMI (Ilustrasi)

Makassar - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar mendesak Pemerintah Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk mencopot Manajemen Rumah Sakit Tadjuddin Chalid. Sikap pihak RS Tadjuddin dianggap mencederai kemanusiaan dengan tidak memberikan fasilitas ambulans pengantar jenazah. 

"Kami meminta kepada pihak yang berwenang untuk mencopot pihak Manajemen Rumah Sakit terkait (keteledoran tak fasilitasi jenazah yang berujung diantar oleh ojol)," ujar Ketua Umum HMI FKM UMI, Nurmisbahullah kepada Maritim.news, Ahad (16/6/2024).

Mereka mengancam bakal demo di Kantor Gubernur Sulsel jika permintaan mereka tak diperhatikan. Ia juga mengaku bakal melakukan unjuk rasa di beberapa titik hingga tuntutannya terlaksana.

“Terkait aksi kami yang akan kami laksanakan Insyaallah pekan ini. Kami upayakan untuk turun aksi di beberapa titik khususnya kantor gubernur dan kantor dinas kesehatan,” tegas dia.

Ia juga meminta institusi pemerintah berwenang agar mengecam pihak RS tadjuddin. Selain itu, Misbah juga berharap agar pihak keluarga jenazah bayi yang tak difasilitasi ambulans itu diberikan dana hibah.

“Instansi terkait yang secara moral, seperti klarifikasi video untuk publik dan meminta ganti rugi atas kesalahan yang dilakukan oleh pihak manajemen RS,” lanjut dia.

“Serta memberi sumbangsih kepada pihak yang dirugikan sebagai bentuk belasungkawa pihak manajemen RS,” tandas Misbah.

Sebelumnya, viral aksi heroik Wawan, seorang ojol mengantar jenazah bayi dari RS Tadjuddin Chalid Makassar menuju Kabupaten Pangkep. Ia membantu kakek jenazah bayi itu lantaran tak mampu membayar operasional ambulan RS Tadjuddin.

"Jenazah diantar ke Pangkep, tidak mampu kodong (bayar) Rp 800.000 untuk sewa ambulans," ujar Wawan, Sabtu (15/6).

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)