maritimdotid@gmail.com
ASPEKSINDO

UJI-SAH Klaim Tak Ada hal Krusial Soal Isu Kesetaraan Gender di Bantaeng

$rows[judul] Foto: Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bantaeng nomor urut 1, UJI-SAH saat debat Pilkada Bantaeng di Makassar. (Kredit foto: Tiktok Uji Nurdin)

Makassar - Calon Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), Muh Fathul Fauzi Nurdin atau Uji, mengklaim isu kesetaraan gender di Bantaeng bukanlah persoalan krusial. Ia menyampaikan itu saat menanggapi pernyataan calon Wakil Bupati Bantaeng nomor urut dua, Nurkanita Maruddani Kahfi.

“Ketika kita berbicara soal kesetaraan gender, sebenarnya di Kabupaten Bantaeng tidak ada isu krusial tentang kesetaraan gender, karena kita bisa melihat bahkan di Pemerintah Kabupaten Bantaeng ASN lebih banyak didominasi oleh perempuan,” ucap Uji saat debat kandidat perdana Paslon Pilkada Bantaeng 2024, di Hotel Novotel Grand Shayla, Makassar, Sabtu (26/10/2024).

Menurut Uji, permasalahan yang menimpa perempuan di Bantaeng bukan lagi soal kesetaraan, melainkan kasus kekerasan. Sehingga, ia menekankan pentingnya upaya konkret dalam mengatasi kasus itu.

“Jadi sebenarnya permasalahan hari ini bukan soal kesetaraan gender namun lebih kepada isu perlindungan perempuan karena permasalahan yang hari ini ialah adanya terjadi kekerasan terhadap perempuan,” kata dia.

Menanggapi hal itu, calon Wakil Bupati Bantaeng nomor urut dua, Nurkanita menegaskan bahwa inklusi dan keadilan gender tetap menjadi prioritas utama yang akan diperjuangkan jika terpilih. Ia akan mewujudkannya cita-citanya itu melalui regulasi berbasis gender sesuai dengan peraturan daerah (perda) yang sudah ada di Bantaeng.

“Inklusi dan berkeadilan gender adalah komitmen kami ketika kami memimpin Kabupaten Bantaeng karena yang kami kedepankan bagaimana persamaan peran persamaan hak itu wujud nyatakan tentu dengan memberikan regulasi yang berbasis gender dimana hari ini Pemerintah Kabupaten Bantaeng telah menghadirkan peraturan daerah tentang pengaruh gender bagi kami kesempatan yang sama,” kata Kanita.

Menurut dia, hal itu penting guna menghapus sekat antara laki-laki dan perempuan dalam mengakses panggung publik. Menurutnya, perempuan mampu mengambil peran strategis di berbagai sektor.

“Perempuan maupun laki-laki semua mendapatkan kesempatan di ruang publik manapun baik mulai dari pemerintahan yang mendasar aparat desa sampai aparat negara semua kelas diisi oleh potensi seorang perempuan,” tandas dia.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)