Makassar - Calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut satu, Azhar Arsyad menilai kehadiran Komite Sekolah di sejumlah daerah di Sulsel kurang ideal. Menurut dia, komite sekolah sering disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.
“Soal komite (sekolah), ini sebenarnya di beberapa tempat, beberapa kabupaten itu menjadi persoalan karena komite sekolah ini dijadikan sarana untuk mengumpul uang, sementara kondisi (ekonomi) orang tua itu berbeda-beda,” ucap Azhar dalam debat perdana Pilgub Sulsel di Hotel Four Point by Sheraton, Makassar, Senin (28/10/2024) malam.
Ketua DPW PKB Sulsel itu menegaskan pentingnya kehadiran pemimpin yang siap mengevaluasi secara detail. Jika perlu, kata dia, Komite Sekolah di Makassar bisa dijadikan sebagai contoh.
“Sehingga dibutuhkan leadership (kepemimpinan). Saya kira kita bisa mencontoh Makassar bagaimana melatih komite-komite itu supaya fungsinya lebih maksimal,” terang dia.
Klaim Sukses di Makassar, Danny Sia Unjuk Performa Terbaik Jika Terpilih
Sementara itu, Calon Gubernur Sulawesi Selatan, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto, mengklaim masa kepemimpinan dua periode sebagai Wali Kota Makassar menunjukkan pemberdayaan signifikan di sektor pendidikan. Ia bertekad menerapkan pengalamannya itu di tingkat provinsi jika terpilih dalam hajatan Pilgub 2024 mendatang.
“Selama kami di Makassar Komite Sekolah sangat-sangat berdaya. Untuk Provisi saya kira satu kata ‘Tungguma’ Insyaallah kami datang untuk memperbaiki itu semua” terang Danny.
Ia mencontohkan kasus Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang sering jadi perbincangan hangat namun di Makassar lancar-lancar saja. Jika terpilih, Danny menjamin persoalan seperti itu tak terjadi di 24 Kabupaten dan Kota di Sulsel.
“Selama ini di Kota Makassar semua berjalan dengan baik tidak pernah ada rebut PPDB di Makassar insyaallah kalau kami di Provinsi tidak pernah ribut juga,” tandas Danny.
Tulis Komentar