maritimdotid@gmail.com
ASPEKSINDO

SMK Kesehatan Terpadu Mega Rezky Makassar Gelar Webinar Rancang Aksi Untuk Masa Depan

$rows[judul] Foto: Flyer kegiatan. (dok. pribadi)

"Jangan pernah merasa bahwa keterbatasan membuat menyerah. Ada banyak jalan. Lakukan berbagai cara, akan selalu ada jalan jika itu hal yang baik”

Makassar - Ucapan tersebut merupakan kutipan dari penjelasan Galang Mario saat menjadi narasumber kegiatan webinar “Ranum” Rancang Aksi Untuk Masa Depan yang diselenggarakan oleh SMK Kesehatan Terpadu Mega Rezky Makassar. Kegiatan yang diikuti oleh siswa mulai dari kelas X, XI dan XII dilaksanakan pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Menulis beasiswa menjadi salah satu syarat dalam berbagai persyaratan administrasi penyedia beasiswa. Esai beasiswa menjadi salah satu komponen poin penting di tengah persaingan yang semakin ketat.

Esai tidak hanya menjadi sarana untuk memperlihatkan kemampuan akademik. Lebih dari itu, esai juga menyampaikan kepribadian, motivasi, masalah dan tujuan masa depan.

“Penyedia beasiswa melihat prestasi kita apa-apa saja, ketika kita ingin mendapatkan beasiswa prosesnya akan panjang,” ujar Galang, yang merupakan penerima beasiswa LPDP.

Sementara itu, guru BK SMK Kesehatan Terpadu Mega Rezky Makassar, Muhammad Riszky menjelaskan jika kegiatan yang dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan berbagi pengalaman dari orang-orang yang memiliki pengalaman dibidangnya.

“Harapannya, kegiatan ini menjadi wadah bersama untuk memberikan inspirasi kepada siswa melanjutkan pendidikan tinggi dan pengembangan karir kedepannya,” terang dia.

Tips Menulis Esai

Ia melanjutkan, dalam esai harus menjelaskan identitasnya secara jujur dan sesuai apa yang dijalani oleh penulis beasiswa. Selain itu juga menjelaskan apa saja pencapaian yang diraih baik itu akademik dan non akademik.

“Menjelaskan identitas, bagaimana proses perjalanan belajarnya. Selain itu apa saja yang pernah dilakukan, prestasi apa yang pernah didapatkan,” jelas dia.

Esai juga harus memuat masalah yang dihadapi dan menjelaskan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

“Selain itu kita harus melihat permasalahan yang terjadi di lingkungannya dan bagaimana kita memberikan solusinya. Sehingga kita ingin melanjutkan pendidikan untuk menyelesaikan masalah itu,” tambah Galang.

Pada akhir penulisan esai ia menyarankan untuk memberikan kalimat harapan agar dapat diterima sebagai penerima beasiswa.

“Di penutup, ada pengharapan agar dipilih sebagai penerima beasiswa,” tegas dia.

Pantang Menyerah

Perjalanan beasiswa tidak selalu berjalan mulus. Bagi Galang, proses meraih beasiswa adalah tentang menyiapkan segala persyaratan yang harus dipenuhi. Galang yang telah dua kali gagal sebelumnya memberikan motivasi kepada siswa untuk tidak menyerah.

“Saya pernah 2 kali gagal, kecewa awalnya. Saya sudah persiapkan administrasi dengan baik. Tapi situ saya belajar untuk memperbaiki. Saat itu kesabaran saya diuji,” jelas dia.

“Untuk mendapatkan beasiswa itu jelas memiliki persyaratan. Kalau kita tidak punya persiapan, harus dipersiapkan dengan baik,” tambah Galang.

Ia juga menyarankan untuk melakukan riset terlebih terhadap persyaratan beasiswa agar memberikan pengetahuan untuk menyusun strategi dan langkah yang tepat.

“Harus riset berkas-berkas apa saja yang dibutuhkan. Agar kita dapat menyiapkan lebih baik,” tandas dia. (Rls)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)