maritimdotid@gmail.com
ASPEKSINDO

Purnawirawan TNI Pengawal Paslon UJI-SAH di Bantaeng Ditikam OTK, Polisi Selidiki

$rows[judul] Foto: Subhan menjalani perawatan medis. (Istimewa)

Bantaeng - Purnawirawan TNI, Subhan yang bertugas sebagai pengawal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), Muh Fathul Fauzi Nurdin-Sahabuddin (UJI-SAH), menjadi korban penikaman oleh orang tak dikenal (OTK). Polisi kini tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus tersebut.

"Saat ini kita sudah melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), meminta keterangan korban, dan saksi-saksi dan membuka CCTV di jalur-jalur yang dilewati korban," ucap Kasat Reskrim Polres Bantaeng AKP Akhmad Marzuki kepada wartawan, Rabu (2/10/2024).

Diketahui, Subhan ditikam di depan rumahnya di Kampung Beloparang, Bantaeng, Rabu (2/10) kemarin sekitar pukul 02.20 WITA. Akhmad menyebut pihaknya telah mengamankan lokasi dan mengumpulkan bukti-bukti terkait.

"Berikan kepercayaan kepada kami, tim kepolisian untuk melakukan langkah-langkah hukum untuk melakukan pengungkapan kasus dan menemukan tersangkanya," ungkap dia.

Meski begitu, Akhmad belum memberikan keterangan lebih mengenai detail kejadian yang dialami Subhan. Hingga saat ini, pihaknya masih menggali informasi dari para saksi yang diperiksa.

"Motif dari kejadian tersebut belum bisa di-fakta-kan secara hukum karena masih tahap penyelidikan, pelaku belum ditemukan, pemeriksaan saksi-saksi belum selesai dan lain-lain. Sehingga kejadian tersebut tidak bisa di judge bahwa motif politik," imbuh dia.

Sementara itu, salah satu anak korban bernama Hilman menyebut peristiwa naas yang dialami ayahnya berlangsung begitu cepat. Ia bercerita bahwa ayahnya baru saja pulang dari Rumah Pemenangan UJI-SAH di Bonto Atu, Kecamatan Bissappu dan tiba-tiba diserang.

“Kejadiannya setelah bapak (Subhan) pulang dari kediaman paslon 01 Uji, pada pukul 02.10 (WITA) menuju pulang kerumah di Beloparang, sebelum bapak belok di depan rumah pelaku dua orang sudah kelihatan karena mungkin bapak curiga pada saat itu jam-jam rawan jadi bapak sempat dekati cuma bapak sekedar mengatakan 'eh saya kira siapa' sembari membelokkan kendaraannya,” ujar Hilman kepada Maritim.news, Kamis (3/10).

Hilman menjelaskan, dua orang yang sebelumnya dilihat oleh Subhan kian mendekat dan langsung menikam korban. Setelah melancarkan aksinya, pelaku sontak melarikan diri dari lokasi kejadian.

"Tidak lama dari situ pelaku yang dilihat bapak tadi langsung menikam dari samping, mengenai perut bagian kiri setelah itu cepat sekali ini kejadian pelaku melarikan diri setelah bapak ditikam," kata Hilman.

Kendati demikian, kata Hilman, korban sempat berupaya mengejar pelaku. Hanya saja, korban tak kuat karena luka bekas tusukan di bagian perutnya.

"Bapak sempat kejar (pelaku) dari belakang naik motor sambil dipegang luka tusukan dengan kondisi sedikit urus keluar tapi sampai mengikuti depan Polsek Bissappu mungkin tidak bisami na tahan bapak langsung masuk melaporkan kejadian itu sempat pingsan disitu," ungkap Hilman.

Setelah insiden itu, pihak kepolisian langsung mendatangi TKP sekitar pukul 03.00 WITA. "Setelah melapor pihak kepolisian langsung ke TKP kisaran pukul 03:00 (WITA)," lanjut Hilman.

Hilman menyebut jika korban tak mengetahui lebih jelas motif penyerangan itu. Sebab, ia mengaku jika korban tak pernah bermasalah secara personal dengan mereka.

"Sejauh ini iye bapak tidak pernah berselisih atau ada musuh dengan orang dia,” tandas dia.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)