Maritim.news, Jakarta - Debat calon presiden (Capres) yang ke lima digelar Komisi Pemilihan Umum malam ini, sekaligus sebagai panggung terakhir ketiganya menjelang pencoblosan pada 14 Februari 2024.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kota Pesisir dan kepulauan Seluruh Indonesia (Aspeksindo) Andi Fajar Asti menilai ketiga capres begitu miskin gagasan terkait upaya memajukan masyarakat pulau dan pesisir. Karenanya, ia menyebut masyarakat pulau dan pesisir berpotensi tak menggunakan hak pilih mereka dalam pesta demokrasi tahun ini alias golput.
"Isu maritim adalah aspek yang paling butuh perhatian oleh kepemimpinan nasional. Betapa tidak, persoalan pendidikan, lingkungan, infrastruktur, kesehatan, teknologi dan kesejahteraan sangat erat kaitannya dengan masyarakat pesisir dan kepulauan," kata Fajar kepada Maritim.news, Ahad (4/2/2024).
Ia membeberkan fakta geografis Indonesia 2/3 adalah laut. Tentunya, masyarakat pesisir dan kepulauan sangat menentukan keterpilihan pemimpin nasional 2024.
"Sangat disayangkan dan mengecewakan, ketiga capres sangat nihil membahas isu maritim pada debat capres," ungkapnya.
Fajar yang juga sedang menempuh studi doktor Ilmu Pemerintahan di IPDN memandang masyarakat pesisir dan kepulauan juga berpengaruh secara politik elektoral.
"Oleh karena itu, jika masyarakat kepulauan dan pesisir ini tidak menjadi atensi, saya menjamin politik dan demokrasi di indonesia tidak berjalan dengan baik. Pasti masyarakat kepulauan dan pesisir memilih untuk bermalas-malasan ke TPS saat hari pencoblosan. Itu sebagai bentuk kekecewaan atas minimnya perhatian kepemimpinan nasional terhadap nasib masyarakat kepulauan dan pesisir," tegasnya.
Sebaliknya, kata dia, seandainya calon presiden punya komitmen yang terukur dalam memajukan masyarakat pulau dan pesisir, bisa dipastikan kandidat itu akan menjadi idola saat momen pencoblosan.
Tulis Komentar