Bantaeng - Pimpinan Daerah (PD) Pemuda Muhammadiyah (PM) Bantaeng menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-18 dengan mengusung tema 'Kolaborasi Pemuda Menuju Bantaeng Emas'. Ketua PD PM Bantaeng, Sarip, menyebut tema itu sesuai dengan komitmen Pemuda Muhammadiyah untuk berkontribusi dalam membangun daerah itu.
"Pemuda Muhammadiyah Bantaeng tetap konsisten membangun kebersamaan dan kekompakan dalam pembangunan daerah. Mengapa itu penting, karena tidak bisa kita sendiri dalam berbuat. kita dituntut untuk bersama-sama berbuat baik dimanapun berada," kata Syarif dalam sambutannya di Hotel Kirei, Sabtu (21/9/2024).
Saat ini, Sarip mengaku telah menyiapkan srtaegi politik menjelang hajatan Pilkada di Bantaeng. Ia mengaku telah memastikan ide dan gagasan Pemuda Muhammadiyah Bantaeng terorganisir dengan tepat.
"Oleh karena itu saya berharap pemikiran, gagasan, dan ide mari kita pertaruhkan apalagi di tahun politik ini, pemilu akan digelar 27 November kami berharap seluruh masyarakat harus senantiasa bergembira dan berbahagia momentum ini adalah pesta rakyat bukan pesta kekuasaan," ungkap dia.
Strategi yang dimaksud Sarip adalah pengembangan kapasitas dan kualitas kader Pemuda Muhammadiyah dalam memandang politik. Ia menyebut strategi itu sebelumnya telah berhasil mengantarkan dua kadernya duduk di kursi DPRD Bantaeng.
"Hari ini kita punya dua kader terbaik Muhammadiyah anggota DPRD terpilih, tidak pernah masuk dalam survei tetapi Alhamdulillah duduk. itulah yang saya maksud kader Muhammadiyah bisa ditempatkan sektor dimana saja dan kami berharap kedepan akan banyak kader-kader yang menjadikan itu sebuah panutan dan berbuat baik dimana saja," tutur Sarip.
Senada dengan itu, Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) PM Sulawesi Selatan (Sulsel), Ahmad, menilai tema yang diusung pada Musyda itu sangat relevan dengan kondisi Bantaeng saat ini. Menurutnya, kader Pemuda Muhammadiyah sudah siap memegang peran strategis dalam pembangunan daerah.
"Musda ini mengusung tema 'Kolaborasi Menuju Bantaeng Emas'. Nah, kalau sudah ada kader-kader kita yang menjadi kepala desa, apalagi anggota DPRD, bisa diukur sejauh mana Bantaeng mendalami tema yang diusung," ujar dia.
Karena itu, Ahmad menekankan kader Pemuda Muhammadiyah Bantaeng yang telah menempati jabatan politik untuk menjalankan fungsi dasar Persyarikatan. Fungsi itu, kata Ahmad, bertujuan untuk menjaga keseimbangan peran Muhammadiyah dalam aspek kebangsaan.
"Pemuda Muhammadiyah memiliki tiga fungsi yang harus dilakukan kader yang pertama menghimpun, kedua merangkum, dan yang ketiga menggerakkan itu tugas dan fungsi Muhammadiyah kemudian adalah kita lihat nantinya apakah dia lahir sebagai kader bangsa, kader persyarikatan atau kader umat karena semua bangunan yang dikonstruksi oleh Muhammadiyah adalah penyangga atau pondasi untuk membangun bangsa ini," tandas dia.
Tulis Komentar