Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dikabarkan mundur dari jabatannya. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Dito Ariotedjo membenarkan kabar tersebut.
Sejumlah nama calon pengganti mengiringi kabar tersebut, termasuk Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia. Namun, Dito tak memberikan keterangan lebih dan meminta bersabar karena informasi pastinya akan disampaikan pada pengumuman resmi.
“Kita tunggu ya resminya," kata Dito Ariotedjo dikutip Antara, Ahad (11/8/2024).
Dia sendiri mengaku tak mengetahui motif dibalik mundurnya Airlangga Hartarto. Tapi Dito menilai keputusan itu bisa saja diambil Airlangga karena ingin fokus di pemerintahan.
"Mungkin karena akan fokus di pemerintahan dan tantangan ke depan terkait ekonomi nasional dan global semakin banyak dan kompleks," ucap Dito.
Diketahui, Airlangga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak 2017 lalu. (Musyawarah Nasional (Munas) Golkar yang digelar di Jakarta pada 2019 lalu mengukuhkannya sebagai pemimpin untuk dua periode.
Masa jabatan Airlangga sebagai Ketum Golkar semestinya akan berakhir pada Desember 2024 yang bertepatan dengan Munas. Sementara, Munas dijadwalkan akan berlangsung pada Desember 2024.
Jika Airlangga mundur, Partai Golkar akan menerapkan beberapa skenario, termasuk menunjuk Wakil Ketua Umum Agus Gumiwang sebagai pelaksana tugas Ketua Umum. Namun, Agus sendiri disebut-sebut memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan Airlangga.
Tulis Komentar